Selasa, 15 November 2011

Anak jalanan




Anak jalanan atau sering disingkat anjal adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, namun masih memiliki hubungan dengan keluarganya. Tapi hingga kini belum ada pengertian anak jalanan yang dapat dijadikan acuan bagi semua pihak.
Pengelompokan
Di tengah ketiadaan pengertian untuk anak jalanan, dapat ditemui adanya pengelompokan anak jalanan berdasar hubungan mereka dengan keluarga. Pada mulanya ada dua kategori anak jalanan, yaitu anak-anak yang turun ke jalanan dan anak-anak yang ada di jalanan. Namun pada perkembangannya ada penambahan kategori, yaitu anak-anak dari keluarga yang ada di jalanan.
Pengertian untuk kategori pertama adalah anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan yang masih memiliki hubungan dengan keluarga. Ada dua kelompok anak jalanan dalam kategori ini, yaitu anak-anak yang tinggal bersama orangtuanya dan senantiasa pulang ke rumah setiap hari, dan anak-anak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal di jalanan namun masih mempertahankan hubungan dengan keluarga dengan cara pulang baik berkala ataupun dengan jadwal yang tidak rutin.
Kategori kedua adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh atau sebagian besar waktunya di jalanan dan tidak memiliki hubungan atau ia memutuskan hubungan dengan orangtua atau keluarganya.
Kategori ketiga adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh waktunya di jalanan yang berasal dari keluarga yang hidup atau tinggalnya juga di jalanan.
Kategori keempat adalah anak berusia 5-17 tahun yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja dijalana, dan/atau yang bekerja dan hidup dijalanan yang menghabiskan sebagaian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.


Mensos Optimistis
Jakarta Bebas Anak Jalanan

Senin, 7 November 2011
JAKARTA (Suara Karya): Target Jakarta bakal terbebas dari anak jalanan (anjal), bakal menjadi kenyataan pada akhir Novembver ini. Hal itu ditandai dengan telah dibagikannya buku tabungan kepada 8.000 anjal dalam Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA).
Demikian dinyatakan Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, usai Takbir Bersama para anak yatim dan anjal, di Yayasan Uswatun Hasanah, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu. Takbir itu dilakukan dalam rangka merayakan Idul Adha 1432 Hijriyah.
Lebih lanjut Mensos mengungkapkan, Kementerian Sosial (Kemensos) tetap berkomitmen, untuk mengembalikan anjal kepada orangtua dan kembali bersekolah. "Komitmen itu terus berjalan. Insya Allah akhir November atau paling lambat pertengahan Desember tahun ini, 8.000 anjal di Ibu kota sudah terima tabungan," paparnya.
Jumlah itu, sebut Mensos, sesuai dengan data yang ada di DKI Jakarta pada tahun 2011 ini. Memang diakuinya, sampai saat ini baru 3.325 anjal yang sudah menerima buku tabungan. Dana itu dialokasikan dari APBN tahun 2011 sebanyak Rp 4,9 miliar.
Disebutkan, dengan data itu berarti masih 4.675 anjal yang belum menerima tabungan. Kekurangan itu, ujar Mensos, sesungguhnya sudah terpenuhi dari APBN hasil penghematan sebanyak Rp 5,7 miliar, yang dibagikan untuk 3.837 anjal. "Sisanya 364 anak lagi dari APBD DKI Jakarta sebanyak Rp 398 juta," ujarnya.
Selain itu, sambung Mensos, juga dari dana hibah UKS Rp 385 juta untuk 214 anak dan CSR Medco Foundation sebesar Rp 390 juta untuk 260 anak. Sehingga total dana pembinaan 8.000 anak jalanan mencapai Rp 11,9 miliar.
Sementara itu, untuk pengawasan agar para anjal tidak kembali lagi ke jalanan, Mensos menyatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah rumah singgah. Selain itu, juga berkordinasi dengan dinas terkait dan relawan.

Tim Reaksi Cepat Tangani Anak Jalanan
JAKARTA – Pemerintah telah membentuk Tim Reaksi Cepat atau TRC untuk menangani berbagai masalah anak-anak baik anak telantar,anak jalanan (anjal), korban narkoba, dan lainnya.


Pembentukan TRC adalah bagian dari program penanggulangan kemiskinan dengan leading sector Kementerian Sosial. Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Kemensos Makmur Sunusi mengatakan, anjal merupakan sasaran pembinaan jangka panjang. Menurut dia, aksi pemalakan, kekerasan, dan banyaknya anjal yang dijadikan pekerja seks komersial (PSK) menjadi perhatian serius jajarannya.

Dalam hal ini,TRC turun tangan berupaya menyelamatkan anjal dari berbagai kerawanan tersebut. “TRC bergerak secara terkoordinasi dengan berbagai pihak terkait agar anjal dapat menikmati pendidikan dan pembinaan demi masa depan mereka.Sebagai tindak lanjut, kami mendirikan berbagai rumah singgah agar anjal mendapat aneka pelatihan supaya mereka mampu mandiri,”ujar Makmur di Jakarta kemarin. Saat ini, kata dia, di DKI Jakarta terdapat sekitar 10.000 anjal.Sekitar 50% di antaranya sudah memiliki tabungan Rp1,5 juta per orang yang dikucurkan dari APBN untuk stimulan kemandirian mereka.

Kemensos pun sudah mendirikan 48 rumah singgah di Ibu Kota. “Banyak pula donor asing yang menyalurkan bantuannya untuk penanganan anjal, gelandangan, dan pengemis. Itu karena negara yang memiliki banyak anjal, gelandangan, dan pengemis, dinilai sebagai negara yang buruk sehingga harus dibantu,” beber Makmur. Untuk mengurangi persoalan ini, mereka yang tercatat tidak memiliki tempat tinggal tetap akan dipulangkan ke daerah masing-masing kemudian diberi bekal keterampilan.

Di berbagai daerah telah didirikan panti-panti sosial bina karya yang khusus menangani gelandangan dan pengemis (gepeng).Panti-panti sosial lain yang fungsi pelayanannya terkait permasalahan anjal adalah panti sosial bina remaja, panti asuhan anak, panti sosial parmadi putra untuk korban narkotika dan zat adiktif (napza), dan panti sosial marsudi putra untuk anak nakal. Selain panti yang terkait penanganan anjal, ada pula panti sosial bina netra untuk tunanetra, panti sosial bina grahita untuk penyandang cacat mental,panti werdha untuk lanjut usia, panti sosial bina daksa untuk penampungan orang-orang cacat tubuh, dan panti sosial rungu wicara.

Anggota komisi VIII DPR Hazrul Azwar mengatakan, bila pemda tidak juga membenahi pengelolaan panti-panti sosial, Kementerian Sosial dapat melakukan evaluasi kemudian mengambil alih kembali agar bisa lebih baik

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Anak_jalanan
http://www.seputar-indonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar