Minggu, 06 Mei 2012

Siswi SMP Ini Membual Telah Diperkosa



KEDIRI, KOMPAS.com — Siswi sebuah sekolah menengah pertama yang mengaku diculik dan diperkosa sopir angkot di Kediri, Jawa Timur, ternyata hanya membual dan memberi laporan palsu. Ia mengarang cerita karena bolos sekolah. 

Dari penyelidikan polisi, Lnt (14) mengarang cerita karena takut dimarahi orangtuanya seusai bolos dari sekolah, Selasa (1/5/2012). Saat bolos itu, ia pergi kencan bersama teman prianya ke kawasan wisata perbukitan Selomangkleng. Padahal, sebelumnya siswi asal Semen, Kabupaten Kediri, ini mengaku diculik dan diperkosa oleh sopir angkot. 

Mendapati cerita itu, keluarganya mendatangi Mapolres untuk membuat laporan. Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan penyelidikan oleh Satuan Reserse Kriminal. Terhadap Lnt juga dilakukan visum untuk memperkuat laporan tersebut. Hingga akhirnya petugas mengungkap cerita bohong itu. 

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Surono mengatakan, pihaknya masih belum menentukan langkah selanjutnya terhadap status Lnt. " Kita masih belum bisa terapkan pasal laporan palsu atau pidana lainnya, pendalaman masih terus dilakukan," kata Surono, Kamis (3/5/2012).

Namun, lanjut Surono, hasil visum terhadap Lnt memang ditemukan adanya bekas luka persetubuhan, tetapi luka tersebut adalah luka lama. Oleh sebab itu, kemungkinan besar pihaknya akan mengarahkan kasus ini pada pencabulan. "Meskipun hubungan dilakukan suka sama suka, namun korban masih di bawah umur," tegasnya.


REVIEW

Kebohongan yang dibuat oleh siswi smp tersebut benar-benar keterlaluan. Dia tidak hanya membohongi kedua orangtuanya tetapi juga telah berhasil membohongi oknum setempat. Entah apa yang telah merasuki jiwa anak tsebut sampai dia berani membohongi orang-orang disekitarnya. Apa mungkin karena perasaan cinta yang telah merasuki pikirannya itu. Mungkinkah karena faktor dari orangtua yang tidak terlalu memperhatikan sehingga ank seusia itu sudah di perkenalkan masalah percintaan. Seharusnya hubungan antara anak dan orangtua harus di perhatikan juga dengan komunikasi. Karena jika tidak ada kebiasaan memantau seorang anak yang masih belia bisa-bisa suatu saat nanti terjerumus oleh hal-hal negative lain atau mungkin dia bisa berbuat lebih dari masalah diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar