KEDIRI,
KOMPAS.com — Siswi sebuah sekolah menengah pertama yang mengaku diculik
dan diperkosa sopir angkot di Kediri, Jawa Timur, ternyata hanya membual dan
memberi laporan palsu. Ia mengarang cerita karena bolos sekolah.
Dari
penyelidikan polisi, Lnt (14) mengarang cerita karena takut dimarahi
orangtuanya seusai bolos dari sekolah, Selasa (1/5/2012). Saat bolos itu, ia
pergi kencan bersama teman prianya ke kawasan wisata perbukitan Selomangkleng.
Padahal, sebelumnya siswi asal Semen, Kabupaten Kediri, ini mengaku diculik dan
diperkosa oleh sopir angkot.
Mendapati
cerita itu, keluarganya mendatangi Mapolres untuk membuat laporan. Laporan
tersebut ditindaklanjuti dengan penyelidikan oleh Satuan Reserse Kriminal.
Terhadap Lnt juga dilakukan visum untuk memperkuat laporan tersebut. Hingga
akhirnya petugas mengungkap cerita bohong itu.
Kepala
Sub Bagian Humas Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Surono mengatakan, pihaknya
masih belum menentukan langkah selanjutnya terhadap status Lnt. " Kita
masih belum bisa terapkan pasal laporan palsu atau pidana lainnya, pendalaman
masih terus dilakukan," kata Surono, Kamis (3/5/2012).
Namun,
lanjut Surono, hasil visum terhadap Lnt memang ditemukan adanya bekas luka
persetubuhan, tetapi luka tersebut adalah luka lama. Oleh sebab itu,
kemungkinan besar pihaknya akan mengarahkan kasus ini pada pencabulan.
"Meskipun hubungan dilakukan suka sama suka, namun korban masih di bawah
umur," tegasnya.
REVIEW
Kebohongan yang dibuat oleh
siswi smp tersebut benar-benar keterlaluan. Dia tidak hanya membohongi kedua
orangtuanya tetapi juga telah berhasil membohongi oknum setempat. Entah apa
yang telah merasuki jiwa anak tsebut sampai dia berani membohongi orang-orang
disekitarnya. Apa mungkin karena perasaan cinta yang telah merasuki pikirannya
itu. Mungkinkah karena faktor dari orangtua yang tidak terlalu memperhatikan
sehingga ank seusia itu sudah di perkenalkan masalah percintaan. Seharusnya
hubungan antara anak dan orangtua harus di perhatikan juga dengan komunikasi.
Karena jika tidak ada kebiasaan memantau seorang anak yang masih belia
bisa-bisa suatu saat nanti terjerumus oleh hal-hal negative lain atau mungkin
dia bisa berbuat lebih dari masalah diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar